Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 November 2010

Abu Vulkanik Bromo Mulai Dirasakan Warga Poncokusumo

Malang (ANTARA) - Hembusan abu vulkanik Gunung Bromo mengandung sulfat mulai dirasakan warga di kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Kepala Desa Ngadas Kartono, Kamis, mengakui, sejak status Gunung Bromo menjadi "Awas" (level IV) bau menyengat abu vulkanik mulai dirasakan warga. Kondisi ini dirasakan warga hampir setiap pagi.
"Bau khas abu vulkanik ini setiap pagi pasti `menyapa` kami, apalagi sejak Gunung Bromo dinaikkan statusnya menjadi `awa`," tegasnya.
Dari beberapa dusun yang ada di Desa Ngadas, katanya, lokasi yang paling parah merasakan bau menyengat abu vulkanik Gunung Bromo adalah Dusun Jarak Ijo. Karena, abu bergerak dari arah utara dan melewati dusun tersebut.
Ia mengakui, warganya sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, sehingga masyarakat tidak panik dan tetap melakukan kegiatan (aktivitas) sehari-hari. Hanya saja, kalau mereka melakukan aktivitas di luar rumah diminta untuk tetap mengenakan masker.
Selain mengenakan masker, katanya, masyarakat yang melakukan kegiatan diluar rumah juga diimbau mengenakan kaca mata agar terhindar dari debu vulkanik.
"Kami sudah mengimbau kepada masyarakat untuk memakai penutup hidung (masker) dan kaca mata jika menjalankan aktivitas hariannya di luar rumah," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hembusan abu vulkanik di kawasan Poncokusumo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang telah membagikan masker kepada warga daerah itu sebanyak 2.000 buah secara gratis.
Selain itu, Dinkes juga mengirimkan empat orang tenaga medis ke lokasi perbatasan dan terimbas paling parah jika Gunung Bromo meletus, yakni Kecamatan Poncokusumo.
Keempat tenaga medis itu adalah ahli lingkungan, logistik apoteker, penyuluh kesehatan serta spesialis penyakit menular."Mereka juga mendirikan posko kesehatan darurat agar penanganan masyarakat di daerah itu bisa segera dilakukan," tegas Kepala Dinkes Kabupaten Malang M. Fauzi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar