Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 Desember 2012

Optimis Kurikulum Baru, Kemendikbud Siapkan Buku "Babon"

Jumat, 07-Dec-2012 09:44:29 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku optimis uji coba publik Kurikulim 2013 bakal berjalan mulus. Untuk itu, Kemendikbud sudah menyiapkan tiga tahapan untuk mendukung sistem tersebut, diantaranya membuat buku manual utama. Buku ini nantinya akan menjadi pegangan bagi guru dan murid. "Yang paling mendasar adalah terkait dengan buku. Kalau nanti dilakukan pelatihan, diharapkan guru harus sudah matang. Disamping melakukan ujia publik, kami juga menyiapkan buku babon atau buku induk atau buku pegangan," ujar Nuh dikantornya, Kamis (6/12). Buku induk ini, kata M Nuh, seperti buku pedoman bagi para guru dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Kemendikbud sudah memproses secara matang buku induk yang dipegang guru dan murid tersebut. Dalam penyusunan materi buku tersebut, kata Nuh, Kementerian melibatkan guru yang punya track record baik di bidangnya. Persiapan kedua, pelatihan guru. Meski bertahap, persiapan ini tergolong yang didahulukan karena jumlah guru di seluruh Indonesia mencapai 2,9 juta orang. Guru yang diutamakan adalah mereka yang menjadi guru kelas 1, 4, 7, dan 10. Jadi diperkirakan jumlah guru yang ikut pelatihan pertama sekitar 300 ribu. Persiapan ketiga, tambah Nuh, adalah adminsitasi tata kelola. "Mulai dari rapor siswa. Jangan lupa disiapkan karena ada beberapa mata pelajaran yang ada di rapor lama dan tidak tercantum dalam kurikulum baru," jelas Nuh. Nuh kembali menegaskan bahwa kurikulum berbeda dengan mata pelajaran. "Kalau bicara soal kurikulum pasti bicara tentang standar kompetensi kelulusan, standar isi, proses dan penilaian." Sementara, mata pelajaran itu turunan dari standar isi. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai perlu dikembangkan kurikulum berbasis penguatan penalaran, bukan hafalan semata. Kurikulum pendidikan di Indonesia dipandang perlu disesuaikan dengan tuntutan zaman. Pola pembelajaran harus diarahkan untuk mendorong murid mencari tahu dan mengobservasi, bukan diberi tahu. Kemendikbud pun menyusun perubahan. Hingga 5 November, uji publik melalui akses internet melalui websitehttp://kurikulum2013.kemdikbud.go.id, telah diakses 15.118 orang. Kemudian yang telah memberikan komentar baik yang pro dan kontra sudah 765 komentar. M Nuh pun mengklaim, dari ratusan orang yang memberi komentar, mereka kebanyakan mendukung kebijakan penerapan kurikulum baru. Hanya saya, kata M Nuh, mereka menyara Kemendikbud, agar menyiapkannya segala aspe secara matang, agar implementasi kurikulum baru tepat sasaran, yakni demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Sumber: www.jurnas.com http://litbang.kemdikbud.go.id/detail.php?Optimis-Kurikulum-Baru,-Kemendikbud-Siapkan-Buku&id=100000238

Guru SD belajar antisipasi kejahatan dunia maya

Rabu, 12-Dec-2012 16:44:04 Jakarta - Sebanyak 150 guru dari berbagai sekolah dasar di Medan belajar untuk lebih mengenal internet, untuk meningkatkan pemahaman termasuk mengantisipasi kejahatan yang mungkin timbul dalam dunia maya tersebut. "Pelatihan ini diselenggarakan oleh IBM dalam upaya peningkatkan kompetensi guru hingga pada akhirnya juga akan meningkatkan kemampuan siswa SD di kota Medan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan M Rajab Lubis di Medan Senin. Dalam kesempatan itu, IBM juga memperkenalkan perangkat lunak yang menyejukkan bagi anak, karena aman dari situs-situs negatif yang kerap mudah dikonsumsi oleh anak. Untuk awal ini diperkenalkan terlebih dahulu kepada para guru SD, ke depannya ini akan kita kembangkan ke tingkat SMP dan SMA. "Perangkat lunak ini juga masih diperkenalkan di sekolah-sekolah dan merupakan hak patennya IBM," katanya. Dalam kesempatan yang sama Direktur IBM yang diwakilkan Hartini Haris menyampaikan, ada tiga materi pembelajaran yang diperkenalkan dalam workshop tersebut yakni Bahasa Inggris, IT, dan Sains. Tiga sistem pembelajaran ini juga sebagai salahsatu penilaian dalam menjadikan sekolah yang bertaraf internasional. "Kita perkenalkan kepada guru tiga sistem pembelajaran agar nantinya bisa diaplikasikan kepada siswa. Software yang ditawarkan juga aman dari kejahatan dunia maya dan juga anti Bullying atau kekerasan yang dialami pelajar. Karena sejauh ini seluruh dunia memberikan keprihatinan terhadap kekerasan yang kerap dialami pelajar,"katanya. Sementara, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri mengatakan pihaknya memberikan pengharagan kepada IBM dalam bentuk kerjasamanya untuk memajukan pendidikan kota Medan. Dalam berbagai kesempatan Pemko Medan terus berkomitmen meningkatkan kemajuan pendidikan. Untuk mewujudkannya perlu dukungan dan partipisasi dari seluruh pihak salah satunya seperti yang ditunjukkan IBM. "Ini juga bilangnya, sebagai salah satu pendukung program pembangunan laboratoriun Sinse terpadu. Guru diharapkan bisa mengintregasikan IT dalam mewujudkan peningkatan pendidikan,"katanya. Ia juga mengatakan, bagi guru SD yang terpilih mengikuti workshop bisa dijadikan momen penting untuk menggali potensi dalam mendidik siswa lebih berkompeten ke depannya. "Kita harapkan dengan adanya workshop ini ada perubahan dan komitmen dari para guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam memajukan dunia pendidikan. Guru juga harus bisa mengaktualisasi diri dengan ilmu dan teknologi," katanya. http://litbang.kemdikbud.go.id/detail.php?Guru-SD-belajar-antisipasi-kejahatan-dunia&id=100000246 Sumber: www.antaranews.com

Minggu, 09 Desember 2012

Kemendikbud: 2013, Belajar Tematik, Siswa Makin Senang

Penulis : Indra Akuntono | Jumat, 28 September 2012 | 10:41 WIB Dibaca: 10186 Komentar: 26 | Share: M. LATIEF/KOMPAS.com Dalam sebuah seminar IGI pada 2011 lalu, sekitar 500 orang guru mengaku tidak pernah membaca kurikulum. Mereka hanya mengandalkan buku teks yang ada. TERKAIT: Kurikulum Baru Pangkas Jumlah Mata Pelajaran Kurikulum Baru Diuji Publik Awal 2013 Indonesia Segera Miliki Kurikulum Pendidikan Baru JAKARTA, KOMPAS.com — Pembelajaran di sekolah dijanjikan akan lebih menyenangkan bersamaan dengan mulai diberlakukannya kurikulum pendidikan nasional yang baru tahun depan. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, proses pembelajaran yang lebih menyenangkan karena proses pendidikan ke depan condong menggunakan cara pembelajaran yang tematik tanpa buku-buku yang rumit dan tidak dititikberatkan pada konten tertentu. "Kalau sekarang lebih kepada konten, anak-anak dituntut harus tahu. Tetapi, nanti pembelajarannya justru akan tematik. Misalnya belajar IPA atau pertanian dengan cara mengamati hujan dan siswa akan merasa senang," kata Musliar, di gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (27/9/2012). Tak hanya itu, mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, bahan ajar pendidikan ke depan juga akan lebih memanfaatkan situasi lingkungan. Dengan cara-cara tersebut, kompetensi yang diharapkan dapat segera tercapai. "Kita harapkan tiga kompetensi sekaligus, yakni attitude, skill, dan knowledge," ujarnya. Sebelumnya, Musliar Kasim menilai pendidikan nasional sudah sangat membosankan. Para siswa mulai terlihat jenuh sehingga materi yang diajarkan tidak tertancap utuh dan mudah tergerus. Untuk itu, Kemendikbud melakukan evaluasi menyeluruh pada kurikulum pendidikan nasional yang berlaku sejak 2006. Rencananya, seluruh jenjang pendidikan di Indonesia akan memiliki kurikulum baru mulai tahun 2013. Editor : Caroline Damanik http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/28/1041494/Kemendikbud.2013.Belajar.Tematik.Siswa.Makin.Senang

FOTO: Belajar Mempercantik Taman dengan Sampah

Penulis : Caroline Damanik | Selasa, 20 November 2012 | 15:30 WIB Dibaca: 1876 Komentar: 3 | Share: Kompas.com/Caroline Damanik Taman tak hanya dihiasi oleh bunga-bunga sungguhan. Taman SD Sekolah Citra Alam, Ciganjur, Jakarta Selatan, juga diwarnai dengan bunga-bunga hasil daur ulang dari sampah plastik dan limbah rumah tangga. Foto: 1 2 3 4 » Play Slideshow TERKAIT: Ajar 'Go Green' pada Anak dengan Rap Meski Berkebutuhan Khusus, Tetap Semangat Cinta Lingkungan Merangsang Kecintaan Anak pada Alam Lewat Buku Lewat Dongeng, Anak Lebih Mudah Ingat Nasihat Banyak Cara yang Bisa Dilakukan Sekolah JAKARTA, KOMPAS.com - Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa ini menggambarkan sudut taman di SD Sekolah Citra Alam Ciganjur, Jakarta Selatan, Selassa (20/11/2012). Awalnya hanya bertujuan mengajarkan pola hidup ramah lingkungan kepada anak-anak berusia sekolah dasar. Namun, hasilnya ternyata bisa membantu mempercantik taman sekolah. Dan tentu saja bisa terjadi pula di rumah. Dari semangat reduce, reuse, dan recycle (3R), anak-anak diajarkan untuk mendaur ulang sampah yang mereka temui sehari-hari. Dari limbah rumah tangga seperti kemasan botol mineral, mie instan, kemasan makanan ringan dan plastik, anak-anak ini menciptakan bunga-bunga nan menawan mata. Tak hanya orangtua, anak-anak pun senang melihatnya. Tengok saja, bunga matahari berukuran besar yang dibuat oleh siswa kelas 3, Muhammad Rifqi. Sekilas, tak ada yang menyangka bunga itu berasal dari barang bekas berupa kantong plastik. Hasilnya, malah terbilang wah! Ada juga bunga buatan berwarna putih dan pink yang dibuat Keina, siswa kelas 5. Karena kemarin tidak masuk sekolah, dia baru menaruh bunganya pada hari ini. "Ini dari plastik bekas. Kemarin disuruh bikin sama ibu guru. Sampah di rumah jadi berkurang deh," ungkapnya di sela Tur Edukasi Bumiku Lestari yang digawangi penyanyi Oppie Andaresta bersama World Wildlife Fund (WWF) dan BNI di Sekolah Citra Alam. Yang tak kalah menawan adalah bunga karya Ricky, kelas II. Sampah botol kemasan dibentuk seperti kelopak, diwarnai dengan cat, dirangkai seperti bunga lalu bagian tengahnya dihias dengan tutup botol kemasan yang juga diwarnai. Hasilnya? Sampah plastik bisa berusia lebih lama, taman pun jadi lebih indah. Seru kan berkreasi dengan anak-anak! Editor : Caroline Damanik http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/20/15300754/FOTO.Belajar.Mempercantik.Taman.dengan.Sampah

Merangsang Kecintaan Anak pada Alam Lewat Buku

Penulis : Ali Sobri | Jumat, 16 November 2012 | 18:25 WIB Dibaca: 1352 Komentar: 3 | Share: KOMPAS.com/Caroline Damanik Buku cerita untuk anak yang ditulis penyanyi Oppie Andaresta dan dibagi-bagikan gratis kepada para siswa di sekolah-sekolah yang dikunjungi oleh tim Tur Edukasi Bumiku Lestari, 3-20 November 2012. JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatkan minat baca sekaligus memperkenalkan lingkungan hidup akan lebih mudah bila dimulai dengan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap buku terlebih dahulu. Penanggung Jawab Pekan Buku Dyah Ayu Pitaloka mengatakan, dengan menggelar pameran buku anak-anak, siswa bisa belajar mencintai lingkungan. Kecintaan pada buku dan lingkungan dikembangkan pula melalui pesta kostum karakter dari buku-buku Indonesia. Anak-anak diajak untuk menggali kekayaan isi buku sambil bermain dengan kostum karakter-karakter yang ada di dalamnya, mulai dari Wiro Sableng, Jaka Tarub, sampai Malin Kundang. Buku anak yang mengandung pesan moral untuk mencintai lingkungan sekitar dan mengangkat wawasan kekayaan alam, akan memberi masukan yang baik soal penanaman karakter anak. "Buku bacaan menarik seperti buku cerita anak yang membahas binatang, tanaman dan pemandangan alam, tersirat ada pesan bahwa mereka harus melindunginya, terlibat, dan interaksi dengan bumi. Kegiatan tur edukasi tadi misalnya, membuat anak-anak mau bergerak, membaca buku, menghafal lagu, dan mereka menanam pohon," katanya kepada Kompas.com usai mengikuti kegiatan tur, Kamis (8/11/2012) siang. Menurut Dyah, pengetahuan yang diperoleh anak dari buku diperdalam melalui rangkaian kegiatan Tur Edukasi Bumiku Lestari. Tur yang digawangi oleh penyanyi Oppie Andaresta ini kaya akan pesan-pesan yang disampaikan melalui lagu, musik dan kegiatan langsung, seperti daur ulang. Anak-anak berkebutuhan khusus di SD Global Mandiri juga dilibatkan untuk bernyanyi. "Dalam seminggu, mereka sudah hafal lagunya. Selain dari membaca buku Bumiku Lestari dari WWF, mereka juga setiap harinya mendengar Radio Top Primary, radio sekolah ini. Jadi semakin sering membaca dan mendengar, anak-anak bisa melakukan itu," ucapnya. Para siswa kelas I-VI juga diajak untuk melakukan aksi menanam pohon. Ada 12 pohon yang ditanam pada hari itu oleh para siswa yang mewakili masing-masing kelas. Setelah itu, para siswa kelas IV, V dan VI melakukan kegiatan daur ulang dari kertas koran menjadi paper bag, membuat pigura dari kardus bekas, serta tempat pensil dari botol bekas. Selanjutnya para siswa juga diajak menonton film tentang hewan yang hampir langka dan butuh dilindungi bersama. Film orangutan dari Kalimantan membuat anak-anak sadar bahwa ada satawa di muka bumi yang harus dilindungi dari ancaman kepunahan. Editor : Caroline Damanik http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/16/18252111/Merangsang.Kecintaan.Anak.pada.Alam.Lewat.Buku

Demi Masa Depan, Anak Perlu Tahu Prinsip 3R

Penulis : Ali Sobri | Rabu, 14 November 2012 | 17:15 WIB Dibaca: 3199 Komentar: 5 | Share: KOMPAS.com/Ali Sobri Para siswa kelas 4-6 sekolah dasar (SD) Lazuardi Depok mengikuti kegiatan workshop Reduce, Reuse dan Recycle (3R) dalam rangkaian acara Tur Edukasi Bumiku Lestari, Rabu (13/11/2012). Melalui kegiatan ini mereka memanfaatkan kardus dan koran bekas menjadi tas dan pigura. DEPOK, KOMPAS.com - Menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) atau Mengurangi, Memakai kembali, dan Mendaur ulang, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Anak-anak, contohnya, diajak melalui kegiatan memilah sampah dan memanfaatkan kembali sebagian barang-barang di sekitarnya. Seperti yang dilakukan para siswa kelas 4-6 SD Lazuardi Cinere Depok Jawa Barat, Rabu (14/11/2012). Dalam tur edukasi Bumiku Lestari, tim World Wildlife Fund (WWF) memberikan satu pembekalan 3R yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Setelah mengumpulkan barang-barang bekas, seperti koran dan kardus bekas, para siswa ini mulai memikirkan akan diapakan tumpukan koran dan kardus di sekitar mereka? Salah satu tim WWF Ardhy Dinata Sitepu sempat mengarahkan siswa untuk sama sama memikirkan awal mula benda-benda tersebut berasal. "Kertas dan kardus terbuat dari apa ya? Dari apa adik-adik?" serunya di hadapan siswa dan dijawab 'dari pohon'. Ardhy juga mengajak para siswa sekolah dasar ini berinteraksi mengenai akibar dari eksploitasi pohon menjadi kertas-kertas secara terus menerus. Dengan antusias, anak-anak memberikan sejumlah jawaban, mulai dari jumlah pohon menipis, bumi makin gundul sampai tanah makin gersang. "Sekarang pohon sudah makin sedikit, Kak. Kondisi lingkungan jadi panas," kata Zeira siswa kelas 4 mengutakan pendapatnya. Oleh karena itu, Ardhy melanjutkan, orang-orang tidak boleh boros menggunakan berbahan dasar kertas. Selain itu, pola hidup 3R harus dikembangkan. Apa itu? 3R, gaya hidup bijak "Kita masih punya 3R. Reduce, Reuse dan Recycle. Mari dengan kreatif kita daur ulang dan gunakan kembali kertas-kertas ini," tutur Ardhy sambil mulai memeragakan pembuatan bag paper atau pigura dari kardus. "Kalau kita mengurangi penggunaan kertas, plastik, atau sterofoam, wah kita bisa hemat adik-adik. Kalau kita hemat, maka pohon tetap ada, sumber daya alam kita tetap melimpah karena kita bijak menggunakannya. Kalau kita hemat, berarti kita menjaga alam dan bisa menyelamatkan bumi untuk masa depan," katanya lagi. Selain itu, melalui kegiatan bertema 3R ini, anak-anak bisa mengetahui pola hidup yang bijak untuk masa depan lingkungan. Melalui kegiatan yang menyenangkan, pesan ramah lingkungan mudah diterima oleh anak-anak. "Kalau kita boros, maka pohonnya habis dan hewan-hewan di hutan mati, kasihan kan?" tandasnya. Bagaimana dengan anak-anak Anda? Editor : Caroline Damanik http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/14/17150027/Demi.Masa.Depan.Anak.Perlu.Tahu.Prinsip.3R

Yuk, Undang Mobil Panda ke Sekolah Kamu!

Penulis : Caroline Damanik | Sabtu, 10 November 2012 | 13:49 WIB Dibaca: 2347 Komentar: 1 | Share: KOMPAS.com/Caroline Damanik Mobil Panda dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia. JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak Sekolah Harapan Bangsa bergantian melongokkan kepalanya dari pagar yang membatasi lobi ruang kelas dan halaman sekolah. Ada truk boks putih dengan panda hitam putih di bagian depannya yang memasuki halaman sekolah. Wah, ada apakah? Anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah dasar (SD) di sekolah ini bukan main senangnya. Pengumuman sebelumnya menyebutkan bahwa akan ada kegiatan kampanye ramah lingkungan yang akan dilakukan di sekolah mereka pada hari ini, namun mereka tak menyangka bahwa akan ada truk lucu itu datang ke sekolah. Mobil Panda, begitu biasa disebut. Nama resminya, Panda Mobile. Setelah dilihat ke sisi kanan dan kiri boksnya, ternyata tak hanya ada gambar Panda. Ada gambar harimau sumatera, orangutan kalimantan, gajah sumatera, badak jawa, penyu, terumbu karang, juga hutan dan pohon. Mobil Panda berhenti dengan ekornya menghadap ke arah lobi sekolah. Anak-anak makin kagum ketika melihat bahwa seluruh sisi boks truk itu bisa dibuka. Di dalamnya, ada mesin pendingin (AC), televisi layar datar dan rak-rak berisi banyak buku. Wah! Lalu, sejumlah petugas memasang pengeras suara atau speaker besar di sisi kanan dan kiri. Anak-anak lalu tahu, bagian yang bisa dibuka di belakang akan menjadi panggung. Ini sedikit gambaran tentang Mobil Panda dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia. Mobil Panda adalah truk enam roda yang digunakan untuk melakukan kampanye konservasi di area publik, termasuk sekolah-sekolah. Di dalam Mobil Panda ini terdapat perpustakaan kecil dengan koleksi buku bertema lingkungan sebanyak 100 buah, ragam permainan edukatif, televisi layar datar, laptop dengan informasi lingkungan yang interaktif, serta paket donasi WWF Ranger Orangutan dan Harimau yang dapat dibeli oleh pengunjung. Gratis Public and Supporter Relation WWF, Ikhsanul Khoiri, mengatakan Mobil Panda ini masih hanya bisa diundang untuk wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa. Tak perlu membayar apa-apa jika masih berada di sekitar Jabodetabek. Di luar itu, pengundang hanya perlu membayar biaya bahan bakar pulang-pergi Mobil Panda ke daerah yang dituju. "Siapa saja bisa mengundang, sekolah, atau kegiatan lain yang melibatkan anak-anak dalam kampanye ramah lingkungan dengan jumlah pengunjung minimal 100 orang," tuturnya kepada Kompas.com. Satu supir, satu asisten supir, empat sukarelawan dan satu koordinator kegiatan akan mendampingi Mobil Panda dalam semua kegiatan. Jika berniat mengundang Mobil Panda, bisa langsung menghubungi Ikhsan di nomor 021-7829461. Editor : Caroline Damanik http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/10/13491999/Yuk.Undang.Mobil.Panda.ke.Sekolah.Kamu